06 Februari 2009

WASPADAI PERTUMBUHAN JANIN TERLAMBAT(PJT)

Beberapa ibu kerapkali mengeluhkan terhambatnya pertumbuhan janin yang dikandungnya atau lebih dikenal dengan istilah Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT).
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin, bahayakan untuk keselamatan ibu dan sang jabang bayi?

Faktor Penyebab Terjadinya PJT

Secara garis besar PJT disebabkan beberapa faktor, yaitu:

  1. Janin.
    Jika PJT disebabkan oleh faktor janin, biasanya terjadi karena adanya kelainan genetik, ada yang sifatnya ringan sehingga memungkinkan bayi masih bisa hidup ada juga yang malah bisa membahayakan bayi.

  2. Plasenta.
    Plasenta bertugas memberi pasokan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi. “Jika terjadi gangguan pada plasenta, maka penghantaran makanan dan oksigen menjadi tidak optimal, maka bayi pun menjadi sulit berkembang.
  3. Ibu.
    Faktor dari si ibu disini yaitu terkait dengan faktor usia (wanita hamil berusia 35 tahun ke atas punya kecenderungan lebih besar terjadi PJT pada janin yang dikandungnya), gaya hidup tidak sehat, misalnya calon ibu adalah seorang pecandu rokok, alkohol, dan narkoba. Penyebab lainnya, jika ibu hamil mengidap penyakit: hipertensi, anemia, atau memiliki penyakit infeksi selama kehamilan.

Kapan Kemungkinan PJT Terjadi

Wanita hamil umumnya mengalami peningkatan berat badan sesuai dengan usia kehamilan mereka. Jika tidak terjadi peningakatan berat badan pada ibu setelah usia kehamilan 20 minggu, ibu patut curiga kemungkinan terjadinya PJT. crosscheck kembali apakah ibu mempunyai salah satu faktor penyebab PJT, jika iya segeralah lakukan sejumlah pemeriksaan pada dokter ahli, seperti:

  • Pemeriksaan tinggi fundus (rahim).
    Dokter dapat mengetahui keadaan PJT dari pertambahan ukuran rahim ibu (tingginya rahim yang diukur dari puncak rahim sampai batas tulang kemaluan). Dalam 2 kali pemeriksaan apabila tidak terjadi kenaikan, dapat di curigai adanya hambatan.
  • Pemeriksaan USG (ultrasonografi).
    Setiap ibu hamil memiliki patokan kenaikan berat badan. Misalnya, bagi Anda yang memiliki berta badan normal, kenaikannya sampai usia kehamilan 9 bulan adalah antara 12,5 kg-18 kg, sedangkan bagi yang tergolong kurus, kenaikan sebaiknya antara 16 kg-20 kg. Sementara, jika Anda termasuk gemuk, maka pertambahannya antara 6 kg – 11,5 kg. Nah, bagi ibu hamil yang tergolong obesitas, maka kenaikan bobotnya sebaiknya kurang dari 6 kg. Untuk memantau berat badan, terdapat parameter yang disebut dengan indeks massa tubuh (IMT). Patokannya, bila :
    IMT 20 – 24 = normal
    IMT 25 – 29 = kegemukan (overweight)
    IMT lebih dari 30 = obesitas
    IMT kurang dari 18 = terlalu keras
Jadi, jika IMT Anda 20-24, maka kenaikan bobot tubuh selama kehamilan antara 12,5 kg-18 kg, dan seterusnya. Umumnya, kenaikan pada trimester awal sekitar 1 kg/bulan.
Sedangkan, pada trimester akhir pertambahan bobot bisa sekitar 2 kg/bulan.

Bahaya PJT Bagi Janin

PJT yang tidak segera diberi tindakan penanganan dokter dapat menyebabkan bahaya bagi janin hingga menyebabkan kematian. Kondisi ini disebabkan karena terjadinya kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak lancar pada janin. Jika ternyata hambatan tersebut masih bisa di tangani kehamilan bisa dilanjutkan dengan pantauan dokter, sebaliknya jika sudah tidak bisa ditangani maka dokter akan mengambil tindakan dengan memaksa bayi untuk dilahirkan melalui operasi meski belum pada waktunya.


Pemeriksaan Rutin

Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat penting dilakukan agar kondisi ibu dan janin dapat selalu terpantau. Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat diketahui sedini mungkin. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap 4 minggu sampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari minggu ke 28-36, pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sampai dengan usia kelahiran atau 40 minggu. Semakin besar usia kehamilan, semakin mungkin pula terjadi hambatan/gangguan. Jadi,pemeriksaan harus dilakukan lebih sering seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Tips Mencegah PJT

Untuk mencegah terjadinya PJT pada janin, setiap ibu hamil sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Usahakan hidup sehat. Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas, makanlah seperti biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.
  2. Hindari stress selama kehamilan. Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.
  3. Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan. Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan sepengetahuan/resep dokter kandungan.
  4. Olah raga teratur. Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampu memberi keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.
  5. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.
  6. Periksakan kehamilan secara rutin.

diambil dari ..:. Kafebalita.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar