23 Februari 2009

RESIKO KEGUGURAN LEBIH BESAR PADA PEREMPUAN YANG ORANG TUANYA MEROKOK

Perempuan yang pada masa kanak-kanak mempunyai orang-tua yang merokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami keguguran, demikian hasil penelitian baru.

Dalam studi terhadap hampir 2.200 perempuan hamil yang tak merokok, para peneliti mendapati bahwa mereka yang menjadi perokok pasif dari orang-tua mereka selama masa kanak-kanak 80 persen lebih mungkin untuk mengalami keguguran dibandingkan dengan perempuan yang kedua orang-tuanya tak merokok.

Temuan tersebut disiarkan di dalam American Journal of Epidemiology. Orang-tua perokok diketahui dapat membahayakan pertumbuhan janin dan anak, sehingga menimbulkan gangguan pada masa dini seperti kekurangan berat badan dan asma.

Namun itu adalah studi pertama yang memperlihatkan hubungan antara kondisi terbuka terhadap rokok dari orang-tua pada masa kanak-kanak dan kemampuan reproduksi pada masa dewasa, kata penulis utama studi itu Dr. John Meeker dari University of Michigan Scholl of Public Health, dan rekannya.

Penelitian lebih jaun diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, kata Meeker, Asisten Profesor mengenai Ilmu Kesehatan Lingkungan.

Namun, ia menyatakan hasilnya cocok dengan badan penelitian yang memperlihatkan bahwa kondisi terbuka pada usia dini terhadap tekanan lingkungan hidup --termasuk asap rokok-- mungkin memiliki dampak kesehatan yang muncul saat seseorang mencapai usia dewasa.

Temuan itu dilandasi atas hasil kehamilan dari 2.162 perempuan yang menjalani perawatan bantuan reproduksi di salah satu dari tiga klinik kesuburan di Boston.

Para peneliti tersebut mendapati bahwa resiko keguguran pada seorang perempuan cenderung naik berkaitan dengan orang-tua yang merokok, yang tertinggi di antara mereka yang terbuka secara perokok pasif dari kedua orang-tua. Tak sepenuhnya jelas mengapa kondisi terbuka terhadap asap rokok pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi resiko keguguran pada seorang perempuan.

Meskipun demikian, Meeker dan rekannya menyatakan bahwa asap rokok berisi ribuan zat kimia, termasuk sejenis zat yang diketahui atau diduga membahayakan kesehatan reproduksi --seperti timah, bensin dan cadmium.

Perkembangan sistem reproduksi pada anak-anak mungkin sangat rentan terhadap kondisi terbuka semacam itu. "Diketahui bahwa masa kanak-kanak adalah masa perkembangan yang sensitif dan selama masa itu tubuh manusia mudah dipengaruhi oleh dampak penyimpangan dari kondisi terbuka yang berbahaya," kata Meeker. "Anak-anak dari orang-tua perokok dapat menghadapi tingkat perokok pasif yang sangat tinggi di rumah, di mobil keluarga, dan di tempat lain," katanya.

"Ada 'lebih dari cukup' bukti dari berbagai kajian medis untuk memberitahu kita bahwa anak-anak harus dilindungi dari menjadi perokok pasif," kata Meeker.

"Hasil kami," katanya, "menunjukkan bahwa kita mesti mencegah kondisi terbuka ini bukan hanya demi kesehatan anak-anak kita, tapi barangkali cucu-cucu kita juga." ant/reuters/

diambil dari ..:. Gizi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar